Blognya udah pindah lho!!

Sekarang udah punya rumah sendiri, silahkan berkunjung:
www.karoteh.info
sekalian di Bookmark yah :D THX..

Tuesday, June 08, 2010

Kafka on the Shore (Labirin Cinta Ibu dan Anak) by Haruki Murakami



Saya bukan orang yang bisa menulis sebuah review dengan indah, tertata, rapih dan jelas. untuk itu jangan buang waktu anda yang berharga untuk membaca ulasan tidak terkait dibawah ini.

mari kita mulai,

saya telah membaca dua buku Murakami sebelumnya Dengarlah Nyanyian Angindan Norwegian Wood dan saya lihat bagaimana Murakami telah belajar banyak dan menjadi penulis surelis yang cerdas, kali ini dalam cerita yang aneh dengan tujuan yang ambigu, banyak yang tidak suka namun saya berkata sebaliknya, "beginilah sebuah buku harus ditulis" ya kan??

Buku ini adalah wadah kesombongan sipenulis, kelihatan sekali Murakami telah banyak membaca tentang tentang mitos yunani dan musik klasik, adaptasi cerita odiepus, dan wacana-wacana kecil tentang karya komposer klasik yang mana saya tidak terlalu mengerti tentang itu.

alur ceritanya sederhana namun dibumbui dengan segala keanehan dan kebebasan penulis dalam menulis alur, timelinenya sedikit berantakan namun bukan itulah inti kisah ini, siapa yang peduli dengan alur kalau percakapan yang dihidangkan dengan gurih terasa nikmat untuk diolah dalam otak homosapien ini. tidak sempurna. inilah buku ini. i love it.

saya pengagum berat murakami, namun terbatasnya kemampuan hanya edisi ini yang bisa saya dapatkan, tidak buruk namun tidak cukup bagus juga. terjemahannya terkesan sangat terburu-buru dan kurang loyal. banyak titik-titik yang membuat saya bosan dan jenuh. saya terpaksa membaca berulang-ulang paragraf deskripsi, analoginya karya ini adalah sebuah mie instans yang diolah ala anak kost, hanya menyedunya dengan air panas.

sampai disini apakah saya membuat kalian bosan?? jika iya, berhenti disini.

saya lanjutkan,

saya sangat mengerti buku ini, pesannya saya terima dengan baik, ke anehannya saya acuhkan, ketimpangannya saya biarkan tetap begitu, idenya saya debatkan dengan agresif. dan saya pikir saya telah dewasa sebagia seorang pembaca. namun ternyata saya salah.

Murakami memainkan moral saya sebagia seorang anak -anak dari orangtua- . saya merasa jijik menatapi fenomena yang diangkat disini.

Murakami mengolok-olok saya sebagai mantan remaja yang pernah juga lari dari rumah. saya melihat diri saya yang dulu seperti seorang yang tolol.

Murakami menghina pemahaman yang telah saya pegang kurang lebih 15 tahun ini. saya pikir ini yang namanya pengkhianatan seorang penulis terhadap pembacanya, terutama pembaca yang tergila-gila dengan karyanya. saya dibodohi.

saya sadar akan banyak yang akan marah dan kesal terhadap review ini, jika iya silahkan datangi saya dan bawa buku edisi ingrisnya sekalian, saya ingin pinjam, jika tidak keluhan kalian yang marah tidak akan saya layani. tidak adil memang tapi begitulah hidup. tidak ada yang adil sama seperti buku ini.

oke, saya tidak tahu cara menutup review ini, sekarang pukul 02.30 dini hari. seperti nakata, saya juga butuh tidur panjang.

bye.


NB:
1.Murakami, kalau kau membaca dan mengerti apa yang saya tulis disini jangan berkecil hati, saya tetep menjadi penggagum berat anda. so keep rockin' Mur. \m/
2. jika yang membaca tidak mengerti dengan apa yang saya tulis, sama. saya juga tidak tahu dengan apa yang saya tulis ini.
3. mohon maaf jika ada yang tersinggung.
4. peace :) 



No comments:

Post a Comment